Senin, 20 Juni 2022

Seret ketua MM Untad dan Ketua Panitia Pemilu Raya ke Komdis Untad

 

Surat Audiensi Majelis Mahasiswa Untad dengan Komisi IV DPRD Sulteng
Foto Surat Audiensi Majelis Mahasiswa Untad dengan Komisi IV DPRD Sulteng


Palu, celebesexpres.com - Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako (PEMIRA PRESMA UNTAD) kembali memiliki polemik baru dalam pelaksanaannya.

Setelah sebelumnya sempat terjadi masalah pada proses perhitungan suara yang memenangkan kandidat nomor urut 03 Aming-Asyita tidak di anggap sah oleh ketua MM UNTAD Steven Sitady.

Hal baru kembali terjadi antara pertemuan MM UNTAD dengan komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah yang bertujuan meminta bantuan dana untuk pelantikan.

Daftar Hadir Komisi IV DPRD Sulteng Nampak Hadir 2 orang perwakilan MM UNTAD


Merujuk dari hal tersebut salah satu Mahasiswa Untad Mastang kembali memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

"Beberapa hari kemarin itu ada pertemuan antara majelis mahasiswa untad bersama komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi tengah yang maksud tujuannya meminta support bantuan dana terkait kegiatan pelantikan dari pada paslon yang terpilih pada pemilu tahun ini saya beranggapan bahwa MM dalam hal ini turut memanfaatkan situasi politik yang ada di kampus dalam hal ini momentum pemilihan presiden mahasiswa untuk mencari keuntungan karena kalau kita mau bicara persoalan penganggaran kegiatan dalam pemilihan presma ini kan jelas sudah dianggarkan oleh pihak Universitas sebesar 65 juta lantas kenapa harus minta di luar lagi jadi ada pemanfaatan di sini dan ini berbahaya juga karena ini membawa nama universitas dan tindakan-tindakan seperti yang saya anggap tidak baik," ungkapnya.

Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh pihak MM UNTAD masuk dalam penyelewengan jabatan.

"Dalam penyelenggaraan pemira itu sudah jelas dalam Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) telah dianggarkan oleh pihak Universitas lantas apalagi yang menyebabkan mereka harus cari anggaran di luar menurut saya kan hal itu tidak perlu untuk dilakukan dan termasuk dalam penyalahgunaan wewenang," lanjutnya.

Dikesempatan lain ia juga menambahkan bahwa telah berbohong dengan tidak membenarkan pertemuannya bersama komisi IV DPRD Sulteng.

Foto bersama Pengurus MM UNTAD dengan komisi IV DPRD Sulteng


"Ya MM di sini sudah memberikan kebohongan terkait pertemuannya bersama komisi IV DPRD Sulteng karena kalau kita melihat postingan daripada mm Untad di akun instagramnya menyatakan bahwa pertemuan itu tidak betul padahal media sudah memuat terkait pertemuan tersebut," bebernya.

Selain itu ketua panitia pemira Oktavianus telah menerima bantuan terkait pemira lantas masih memberikan pernyataan bahwa pertemuan tidak benar adanya.

"Alhasil kan MM meminta support anggaran dana dan mendapatkan bantuan hal itu ada pada bukti transfer yang dikirimkan oleh pihak DPRD kepada saudara Oktavianus sebesar Rp. 500.000 untuk anggaran pelantikan lantas dan juga ada daftar hadir pada pertemuan itu jadi  untuk apa lagi membuat pernyataan bahwa itu tidak benar itu kan sama saja dengan memberikan kebohongan besar serta ingin memperkeruh keadaan yang ada di dalam kampus," jelasnya. 

Bukti Transfer Bantuan Terkait Pemira Presma UNTAD


Ia turut prihatin tindakan MM UNTAD yang di anggap menghalangi proses demokrasi di kampus.

"Dari segala rentetan kejadian seperti penundaan pemira hingga polemik dalam penghitungan suara di tambah lagi penyelewengan jabatan yang di lakukan yang tentunya bisa berpengaruh terhadap nama baik universitas maka jelas bahwa MM UNTAD Tutut menghalangi proses demokrasi di kampus," tandas Mastang.

Di akhir wawancaranya Mastang mengharapkan agar hal tersebut bisa di tanggapi lebih intens lagi oleh pihak universitas agar hal serupa tidak terulang.

"Saya sangat mengharapkan pihak terkait dalam hal ini komisi disiplin bisa mengawal hal ini serta melalui ini saya juga menyampaikan bahwa Marwah dari kampus Untad bisa tercederai oleh tindakan MM," harapnya. (***)

Selasa, 14 Juni 2022

Tanggapi Soal Penghitungan Suara Presma UNTAD Mahasiswa ini Minta Tetap Jaga Iklim dan Demokrasi Kampus




Palu, celebesexpres.blogspot.com - Keriuhan penghitungan suara pemilihan presiden mahasiswa Universitas Tadulako (Presma UNTAD) yang diwarnai keributan pada dari ketua majelis mahasiswa (MM) Universitas Tadulako mendapatkan tanggapan dari salah satu Mahasiswa Untad


Kepada media ini, Selasa (14/06/2022), Mastang menekankan bahwa apa yang terjadi merupakan hal yang cenderung atas dasar unsur kesengajaan dari pihak penyelenggara.


"Kita semua sudah melihat di media terkait pemberitaan perihal persoalan penghitungan suara yang dimana ketua majelis mahasiswa Untad melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan karena dapat mempengaruhi proses demokrasi yang ada di kampus," terangnya.


Ia juga menyoroti terkait pernyataan dari ketua MM UNTAD tentang adanya intervensi dari pihak birokrasi dalam penyelenggaraan pemilu raya Presma UNTAD.


"Bagi saya tidak ada intervensi di dalam penyelenggaraan pemilu raya presma unta tahun ini adapun yang dikatakan oleh ketua MM yang mengatakan adanya intervensi dari pihak birokrasi melalui wakil Rektor bagian kemahasiswaan itu tidak benar adanya karena menurut pernyataan di salah satu media menyebutkan yang bersangkutan dalam hal ini melakukan peninjauan di sekretariat MM, peninjauan terkait proses perhitungan suara," Jelasnya.


Menurut hal tersebut wajar dilakukan karena sudah dua hari pasca pemungutan suara belum juga adanya proses perhitungan suara.


"Pak warek tiga dalam hal ini kan hanya melakukan peninjauan karena sudah dua hari dari proses pemungutan suara belum juga dilaksanakan proses penghitungan suaranya," Ungkapnya.


Ia juga menambahkan bahwa peninjauan yang dilaksanakan oleh warek tiga adalah hal yang benar karena beliau adalah pembina di tataran kemahasiswaan yang ada di Untad.



"Wakil Rektor kemahasiswaan itu kan pembina di organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus jadi saya rasa wajar-wajar saja apa yang dilakukan beliau dan lagi pula juga kan sudah ada nota kesepahaman antara pihak penyelenggara dengan pihak birokrasi bahwa tidak adanya lagi intervensi intervensi dalam penyelenggaraan pemilu raya," lanjutnya.


 Ia juga meminta agar seluruh mahasiswa tidak terpancing dengan adanya pemberitaan yang beredar serta tetap menjaga situasi yang kondusif di kampus.


"Ya saya mengharapkan kita tidak terpancing lah dengan pemberitaan-pemberitaan yang ada serta kita tetap menjaga iklim demokrasi kampus dan kita jalankan sebagaimana mestinya dan semoga siapa pun nantinya yang terpilih sebagai presiden bisa membawa aspirasi daripada mahasiswa serta menjaga Marwah dan nama baik kampus itu sendiri," tutup Mastang. (***)

Rabu, 05 Januari 2022

Longki Djanggola Dinobatkan Sebagai Bapak Pembangunan

Donggala, celebesexpres.blogspot.com - Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) menggelar Milad yang ke-15 Tahun di Pusat Laut Donggala belum lama ini. Dalam momentum tersebut, Longki Djanggola dinobatkan sebagai Bapak Pembangunan Sulteng.


Penobatan diberikan LS-ADI karena dinilai sebagai sosok inspiratif dan dapat menjadi panutan bagi tokoh di Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam membangun Provinsi Sulteng.


Penobatan tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi LS-ADI kepada Longki Djanggola yang telah memberikan kontribusi dan dedikasi dalam pembangunan Sulteng.


Setelah menjadi Bupati Parigi Moutong 2 periode yakni 2003 sampai tahun 2008 dan 2008 sampai tahun 2011. Kemudian menjabat sebagai Gubernur Sulteng 2 periode pada tahun 2011 sampai 2016 dan 2016 sampai tahun 2021, Longki Djanggola dianggap berhasil menjalankan roda pemerintahan dengan baik.Hal itu terlihat dimulainya pembangunan pembangunan di Sulteng.


Ketua Umum LS-ADI Ruly S. Alim mengatakan kurikulum riwayat perjalanan karir yang begitu cemerlang yang telah ditorehkan Longki Djanggola menjadi hal yang layak diberikan apresiasi penobatan sebagai bapak pembangunan Sulteng. 


"Sulteng ini tidak boleh di pimpin oleh orang orang yang hanya memanfaatkan kakayaan  tatapi pemimpin pemimpin Sulteng harus diisi oleh orang orang yang mempunyai visi untuk membangun tidak hanya daerahnya tetapi memberikan kesempatan kepada anak anak di daerah ini untuk ikut terlibat dalam pembagunan itu, dan itu hanya dapat di lakukan oleh bapak Longki Djanggola," kata Ruly dalam sambutannya, Sabtu (01/01/2022).


Menurut Ruly usia bukan menjadi penghalang, ketika semangat untuk membangun daerah masih ada maka apapun yang menjadi keinginan bersama, LS-ADI mendukung dan bersama sama bergerak mewujudkan agar Longki Djanggola bisa kembali membuat program-program yang visioner untuk membangun Sulteng.


"Kalau bupati sudah, gubernur sudah, jika ada tingkatan yang lebih atas harus kita dukung sebab orangnya adalah orang yang visioner, apa yang disebutkan terkait riwayat kurikulum tadi saya pikir cukup banyak. Olehnya saya tidak dapat juga mengupas tuntas dan hanya dapat menyampaikan hal hal yang menjadi sebuah kelayakan untuk kita dari LS-ADI menobatkan sebagai bapak pembangunan Sulteng," jelasnya.


Dewan Penasehat LS-ADI Habib Mohammad Sadig Alhabsyi mengucapkan selamat datang kepada gubernur Sulteng Longki Djanggola. 


"Walaupun periodenya sudah selesai, terasa hawanya masih seperti gubernur Sulteng. Artinya bekas itu tidak bisa dihapuskan," ungkap Sadig.


Menurut tokoh muda Alkhairaat itu, Longki Djanggola tidak hanya sebagai bapak pembangunan tetapi hampir semua politisi, pemimpin pemimpin yang besar di Sulteng lahir dari Longki Djanggola.


"Bukan hanya bapak pembangunan Sulteng tapi bapak politik dan pengkader pemimpin pemimpin besar di Sulteng. Dan kedepannya kita harus melihat karirnya yang cemerlang, kelihatannya Sulteng belum mempunyai perwakilan sebagai menteri cuman pintu masuknya melalui DPR RI, kita do'akan dan kita dukung bersama," tutupnya. (***)

15 Tahun LS-ADI, Longki Djanggola: Teruslah Berjuang untuk Rakyat

Longki Djanggola Saat Memberikan Sambutannya Dalam Perayaan MILAD XV LS-ADI Di Kabupaten Donggala

Donggala, celebesexpres.blogspot.com
- Longki Djanggola dinobatkan sebagai Bapak Pembangunan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Milad ke-15 Tahun Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) yang digelar di Pusat Laut Donggala, Sabtu (01/01/2022).


Setelah menjadi Bupati Parigi Moutong 2 periode yakni 2003 sampai tahun 2008 dan 2008 sampai tahun 2011. Kemudian menjabat sebagai Gubernur Sulteng 2 periode pada tahun 2011 sampai 2016 dan 2016 sampai tahun 2021, Longki Djanggola dianggap berhasil menjalankan roda pemerintahan dengan baik.


Longki Djanggola berterima kasih kepada LS-ADI. Pasalnya, telah memberikan nilai sebagai pemimpin di Sulteng khususnya mulai dari bupati sampai gubernur dengan predikat gelar bapak pembangunan Sulteng.


"Memberikan gelar bukan permintaan saya, saya tidak pernah meminta gelar, tidak meminta penghargaan, karena memang masyarakatlah yang pantas untuk menilai kinerja seorang(***)

Kamis, 16 Desember 2021

Marak Kasus Pelecehan Seksual, LS-ADI: Tolak Syiah Sesat Menyesatkan



Palu, Celebesexpres.blogspot.com - Puluhan perempuan yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) unjuk rasa di depan Kantor Polda Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), berlanjut di depan Kantor Kemenag Sulteng dan berakhir di depan Kantor DPRD Sulteng, Kamis (16/12/2021).

Demontrasi tersebut melayangkan beberapa tuntutan yaitu, Tutup Pesantren dan Majelis yang Berafiliasi dengan Agama Syiah, Bubarkan Ormas yang Berafiliasi dengan Agama Syiah, serta Tangkap dan Adili Pelaku Pelecehan Seksual di Kampus.

Koordinator Lapangan (Korlap) Rahma Mina mengatakan Syiah anti Pancasila yang bercita cita menggantikan ideologi dengan ideologi Imamah. Dasar perjuangan penganut agama Syiah adalah Imamah. Merebut kekuasaan dan mengganti ideologi.

“Gerakan pengacau negara, penyebab konflik. Ketika komunitas masih sedikit ia bertaqiyah atau berdusta bahaya laten ini perlu mendapat perhatian dan kewaspadaan. Maka dari itu kami mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan akan ancaman gerakan Syiah untuk mencapai target utamanya yaitu menegakkan ideologi imamah, Syiah melakukan cara taqiyah untuk mencapai tujuannya,” jelas Mina sapaan akrabnya.

Menurutnya, perjuangan pengikut Syiah untuk menegakkan ideologi Imamah, yang jelas-jelas bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan Konstitusi Negara.

“Maka kami mendesak Pemerintah melalui proses hukum untuk melakukan pembubaran institusi atau organisasi Syiah di Indonesia baik itu IJABI, ABI, atau Yayasan-Yayasan dan lembaga lain yang berafiliasi kepada gerakan sesat Syiah. Syiah memiliki paham ideologi yang sangat  bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta dapat merongrong stabilitas NKRI,” tandasnya.

Momentum peringatan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2021 mendatang. Peringatan ini dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan atas peran besar dari sosok ibu. Peringatan hari ibu di Indonesia tak lepas dari peran perempuan di tanah air untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Mina mengatakan tujuan peringatan hari ibu untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan. Dasar negara Indonesia telah menjamin kesetaraan kaum perempuan dan laki-laki yang tertuang dalam sila ke dua Pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini bertentangan dengan agama Syiah dimana perempuan hanya dijadikan obyek pemuas birahi dengan istilah nikah mut’ah.

“Contohnya baru-baru ini publik dibuat geger dengan kabar sosok ustadz Herry Wirawan di salah satu pondok pesantren di kota Bandung, yang tega mencabuli puluhan santriwatinya hingga melahirkan 8 bayi. Kasus ini pun viral dan menjadi polemik ditengah publik. Kami menduga sosok pelaku yang ngakunya ustadz itu merupakan penganut paham syiah,” ungkap Mina.

Selain itu katanya, marak korban pelecehan seksual dilingkungan kampus yang banyak pelakunya adalah dosen. Hal itu telah mencoreng dunia pendidikan. Ditambah lagi salah satu kasus dugaan terjadinya pelecehan seksual terbaru yang kini viral menjadi pemberitaan media massa terjadi di Untad pelakunya diduga oknum kepolisian.

“Kasus tersebut sangat mencoreng nama baik kepolisian yang mana tugasnya memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Akan tetapi sangat disayangkan malah merusak citra baik instansi kepolisian,” tutupnya.(*)

Sabtu, 30 Oktober 2021

Tokoh Muda Aswaja Tanggapi Tudingan Faizal Assegaf Perihal NU

 


Palu, Celebesexpres.blogspot.com - Tokoh muda Alkhairaat, Habib Mohammad Sadig al-Habsyi, menilai pernyataan Faizal Assegaf tentang Nahdlatul Ulama (NU) hanya memperkeruh suasana harmonis di tengah umat Islam.


Hal itu ia sampaikan menanggapi video monolog Faizal yang diunggah di media sosial dan viral beberapa hari belakangan, Sabtu (30/10/2021).


"Saya menganggap statement Faizal Assegaf yang menggugat NU, K.H. Hasyim Asy'ari, keturunannya, dan para kiai NU sebagai cara-cara yang tidak mencerminkan akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh ulama, kiai, habaib, dan asatidz dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah," tegas Habib Sadig.


Ia mencatat paling kurang terdapat tiga kekeliruan mendasar di dalam pernyataan-pernyataan Faizal.


"Pertama, Faizal tidak melakukan riset yang cukup tentang kealiman dan keulamaan K.H. Hasyim Asy'ari. Andai dia tahu bahwa K.H. Hasyim Asy'ari adalah ahli hadis yang belasan tahun berguru di Makkah, salah satunya di bawah bimbingan Sayyid 'Abbas al-Maliki, seharusnya Faizal tahu diri dan menahan komentar-komentarnya yang ceroboh," terangnya.


Habib Sadig juga menambahkan, berkat kealiman tersebut, ketika kembali ke Tanah Air, K.H. Hasyim Asy'ari mendapatkan penghormatan dan mendapatkan dukungan dari para ulama dan habaib.


"Faizal mungkin tidak tahu bahwa K.H. Hasyim Asy'ari merupakan karib dari pendiri Alkhairaat, al-Habib 'Idrus bin Salim al-Jufri, karena keduanya pernah menimba ilmu kepada Sayyid 'Abbas. Keduanya memiliki sanad ilmu yang sama. Wajar bila sejarah Alkhairaat mencatat bahwa K.H. Hasyim Asy'ari dan al-Habib 'Idrus pernah bersua ketika keduanya berada di Jombang, Jawa Timur," tambahnya.


Tentang pengkultusan terhadap K.H. Hasyim Asy'ari, Habib Sadig berpendapat bahwa tidak mungkin K.H. Hasyim Asy'ari memerintahkan pengikut NU untuk melakukan hal tersebut.


"Kalau saat ini ada yang terkesan mengkultuskan K.H. Hasyim Asy'ari, selama itu tidak termasuk dalam kategori musyrik, tidak ada yang perlu dibesar-besarkan. Semua ulama mempunyai pengikut yang mengeskpresikan rasa cintanya dengan cara mereka masing-masing," ungkap Habib Sadig.


Pada kesempatan yang sama, ia juga membantah tudingan bahwa sejarah NU telah dibuat seolah-olah terpusat pada profil K.H. Hasyim Asy'ari.


"Itu tidak betul. Saya tidak pernah melihat ada upaya dari masyarakat NU atau Nahdliyyin tertentu untuk hanya menonjolkan peran K.H. Hasyim Asy'ari. Semua organisasi Islam di Indonesia, mulai dari Muhammadiyah, NU, Alkhairaat, Persis, DDI, dan Nahdlatul Wathan, semua memiliki tokoh sentral. Lumrah saja. Tetapi ini tidak berarti bahwa ruang penulisan sejarah yang menghadirkan peran-peran tokoh lainnya dengan sengaja dihalangi. Saya kira tudingan Faizal yang demikian sangat tidak tepat," tegasnya.


Terhadap pernyataan-pernyataan Faizal tentang NU, Habib Sadig menilai sebaiknya Faizal mengedepankan akhlak di ruang publik.


"Kita tidak perlu berdebat dengan data yang terbatas, yang hanya mengandalkan satu sumber bacaan, apalagi sampai menantang mubahalah. Itu bukan ciri pengikut Ahlus Sunnah wal Jama'ah," pungkasnya.(***)

Rabu, 27 Oktober 2021

Tokoh Muda Alkhairaat Sadig Alhabsy Dukung M.Ali Sebagai Cawapres



Palu, Celebesexpres.blogspot.com - Tokoh muda Alkhairaat Mohammad Sadig al-Habsyi mendukung penuh pengajuan Ahmad M. Ali sebagai Calon Wakil Presiden pada Pemilu tahun 2024 mendatang.


Hal tersebut ia ungkapkan saat menanggapi wacana yang santer beredar dalam wacana politik regional belakangan ini.


"Kita sudah melihat bagaimana para tokoh politik di Sulawesi Selatan memberikan dukungan kepada Ahmad M. Ali untuk maju sebagai Cawapres pada 2024 nanti. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi masyarakat di Sulawesi Tengah untuk tidak ikut memberikan dukungan penuh bagi pencalonannya," terangnya.


Sadig menilai, paling kurang ada tiga hal pada diri Ahmad M. Ali yang membuatnya pantas running pada pemilihan presiden dan wakil presiden ke depan.


"Pertama, beliau mewakili aspirasi masyarakat di Indonesia bagian Tengah dan Timur. Setelah Jusuf Kalla atau JK, tidak ada lagi tokoh yang memiliki kapasitas sepertinya kecuali Ahmad M. Ali," jelas Sadig yang juga merupakan cucu dari pendiri Alkhairaat, Guru Tua atau al-Habib 'Idrus bin Salim al-Jufri.


"Kedua, Ahmad M. Ali merupakan representasi tokoh religius yang terafiliasi pada organisasi keagamaan dengan jaringan sekolah dan cabang terbesar di Indonesia Tengah dan Timur," sambungnya.


"Terakhir, yang tidak kalah penting, Ahmad M. Ali mempunyai kualitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi yang sangat baik. Ini terbukti lewat pengalaman beliau sebagai Anggota DPR-RI, wakil ketua umum pada partainya, serta segudang pengalamannya dalam memimpin organisasi kemasyarakatan," kata Sadig.


Mengenai deklarasi Ahmad M. Ali sebagai Cawapres, Sadig menilai bahwa hal tersebut tidak dapat ditunda lagi.


"Untuk deklarasi Ahmad M. Ali sebagai Cawapres, seperti slogan JK, lebih cepat lebih baik," tutupnya. (***)

Seret ketua MM Untad dan Ketua Panitia Pemilu Raya ke Komdis Untad

  Foto Surat Audiensi Majelis Mahasiswa Untad dengan Komisi IV DPRD Sulteng Palu, celebesexpres.com  - Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa Uni...