Sabtu, 30 Oktober 2021

Tokoh Muda Aswaja Tanggapi Tudingan Faizal Assegaf Perihal NU

 


Palu, Celebesexpres.blogspot.com - Tokoh muda Alkhairaat, Habib Mohammad Sadig al-Habsyi, menilai pernyataan Faizal Assegaf tentang Nahdlatul Ulama (NU) hanya memperkeruh suasana harmonis di tengah umat Islam.


Hal itu ia sampaikan menanggapi video monolog Faizal yang diunggah di media sosial dan viral beberapa hari belakangan, Sabtu (30/10/2021).


"Saya menganggap statement Faizal Assegaf yang menggugat NU, K.H. Hasyim Asy'ari, keturunannya, dan para kiai NU sebagai cara-cara yang tidak mencerminkan akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh ulama, kiai, habaib, dan asatidz dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah," tegas Habib Sadig.


Ia mencatat paling kurang terdapat tiga kekeliruan mendasar di dalam pernyataan-pernyataan Faizal.


"Pertama, Faizal tidak melakukan riset yang cukup tentang kealiman dan keulamaan K.H. Hasyim Asy'ari. Andai dia tahu bahwa K.H. Hasyim Asy'ari adalah ahli hadis yang belasan tahun berguru di Makkah, salah satunya di bawah bimbingan Sayyid 'Abbas al-Maliki, seharusnya Faizal tahu diri dan menahan komentar-komentarnya yang ceroboh," terangnya.


Habib Sadig juga menambahkan, berkat kealiman tersebut, ketika kembali ke Tanah Air, K.H. Hasyim Asy'ari mendapatkan penghormatan dan mendapatkan dukungan dari para ulama dan habaib.


"Faizal mungkin tidak tahu bahwa K.H. Hasyim Asy'ari merupakan karib dari pendiri Alkhairaat, al-Habib 'Idrus bin Salim al-Jufri, karena keduanya pernah menimba ilmu kepada Sayyid 'Abbas. Keduanya memiliki sanad ilmu yang sama. Wajar bila sejarah Alkhairaat mencatat bahwa K.H. Hasyim Asy'ari dan al-Habib 'Idrus pernah bersua ketika keduanya berada di Jombang, Jawa Timur," tambahnya.


Tentang pengkultusan terhadap K.H. Hasyim Asy'ari, Habib Sadig berpendapat bahwa tidak mungkin K.H. Hasyim Asy'ari memerintahkan pengikut NU untuk melakukan hal tersebut.


"Kalau saat ini ada yang terkesan mengkultuskan K.H. Hasyim Asy'ari, selama itu tidak termasuk dalam kategori musyrik, tidak ada yang perlu dibesar-besarkan. Semua ulama mempunyai pengikut yang mengeskpresikan rasa cintanya dengan cara mereka masing-masing," ungkap Habib Sadig.


Pada kesempatan yang sama, ia juga membantah tudingan bahwa sejarah NU telah dibuat seolah-olah terpusat pada profil K.H. Hasyim Asy'ari.


"Itu tidak betul. Saya tidak pernah melihat ada upaya dari masyarakat NU atau Nahdliyyin tertentu untuk hanya menonjolkan peran K.H. Hasyim Asy'ari. Semua organisasi Islam di Indonesia, mulai dari Muhammadiyah, NU, Alkhairaat, Persis, DDI, dan Nahdlatul Wathan, semua memiliki tokoh sentral. Lumrah saja. Tetapi ini tidak berarti bahwa ruang penulisan sejarah yang menghadirkan peran-peran tokoh lainnya dengan sengaja dihalangi. Saya kira tudingan Faizal yang demikian sangat tidak tepat," tegasnya.


Terhadap pernyataan-pernyataan Faizal tentang NU, Habib Sadig menilai sebaiknya Faizal mengedepankan akhlak di ruang publik.


"Kita tidak perlu berdebat dengan data yang terbatas, yang hanya mengandalkan satu sumber bacaan, apalagi sampai menantang mubahalah. Itu bukan ciri pengikut Ahlus Sunnah wal Jama'ah," pungkasnya.(***)

Rabu, 27 Oktober 2021

Tokoh Muda Alkhairaat Sadig Alhabsy Dukung M.Ali Sebagai Cawapres



Palu, Celebesexpres.blogspot.com - Tokoh muda Alkhairaat Mohammad Sadig al-Habsyi mendukung penuh pengajuan Ahmad M. Ali sebagai Calon Wakil Presiden pada Pemilu tahun 2024 mendatang.


Hal tersebut ia ungkapkan saat menanggapi wacana yang santer beredar dalam wacana politik regional belakangan ini.


"Kita sudah melihat bagaimana para tokoh politik di Sulawesi Selatan memberikan dukungan kepada Ahmad M. Ali untuk maju sebagai Cawapres pada 2024 nanti. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi masyarakat di Sulawesi Tengah untuk tidak ikut memberikan dukungan penuh bagi pencalonannya," terangnya.


Sadig menilai, paling kurang ada tiga hal pada diri Ahmad M. Ali yang membuatnya pantas running pada pemilihan presiden dan wakil presiden ke depan.


"Pertama, beliau mewakili aspirasi masyarakat di Indonesia bagian Tengah dan Timur. Setelah Jusuf Kalla atau JK, tidak ada lagi tokoh yang memiliki kapasitas sepertinya kecuali Ahmad M. Ali," jelas Sadig yang juga merupakan cucu dari pendiri Alkhairaat, Guru Tua atau al-Habib 'Idrus bin Salim al-Jufri.


"Kedua, Ahmad M. Ali merupakan representasi tokoh religius yang terafiliasi pada organisasi keagamaan dengan jaringan sekolah dan cabang terbesar di Indonesia Tengah dan Timur," sambungnya.


"Terakhir, yang tidak kalah penting, Ahmad M. Ali mempunyai kualitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi yang sangat baik. Ini terbukti lewat pengalaman beliau sebagai Anggota DPR-RI, wakil ketua umum pada partainya, serta segudang pengalamannya dalam memimpin organisasi kemasyarakatan," kata Sadig.


Mengenai deklarasi Ahmad M. Ali sebagai Cawapres, Sadig menilai bahwa hal tersebut tidak dapat ditunda lagi.


"Untuk deklarasi Ahmad M. Ali sebagai Cawapres, seperti slogan JK, lebih cepat lebih baik," tutupnya. (***)

Seret ketua MM Untad dan Ketua Panitia Pemilu Raya ke Komdis Untad

  Foto Surat Audiensi Majelis Mahasiswa Untad dengan Komisi IV DPRD Sulteng Palu, celebesexpres.com  - Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa Uni...